Tugas rumah Bubungan Tinggi

 


   Rumah Bubungan Tinggi atau Rumah Cacak Burung berasal dari suku Banjar, Kalimantan Selatan. Atap dari rumah Bubungan tinggi terbuat dari sirap kayu ulin adalah bagian yang khas dari bangunan rumah tradisional ini. Rumah Bubungan Tinggi ini awalnya dibangun dengan bentuk segi empat yang memanjang ke depan. Pada perkembangan berikutnya, terdapat tambahan bangunan yang menjulang ke samping dengan lebar dan panjang yang sama antara sisi kanan dan sisi kiri. 

Rumah tersebut adalah salah satu jenis rumah Baanjung dan bisa dibilang merupakan ikonnya rumah Banjar.  Di dalam kompleks keraton Banjar dahulu kala bangunan rumah Bubungan Tinggi merupakan pusat atau sentral dari keraton yang menjadi istana kediaman raja. 

Rumah Adat Bubungan Tinggi merupakan lambang mikrokosmos dalam makrokosmos yang besar. Penghuni seakan-akan tinggal di dunia tengah yang diapit oleh dunia atas yang dilambangkan dengan atap dan dunia bawah yang dilambangkan dengan bentuk rumah panggung, dimana mereka hidup dalam keluarga yang besar sedang kesatuan dari dunia atas dan dunia bawah melambangkan Mahatala dan Jatha.

Wujud bentuk Rumah Bubungan Tinggi dengan atapnya yang menjulang ke atas merupakan citra dasar dari sebuah Pohon Hayat yang merupakan lambang kosmis. Pohon Hayat merupakan simbol kesatuan dimensi-dimensi dari satu-kesatuan semesta. Ukiran tumbuh-tumbuhan yang subur pada tawing halat (sekateng) merupakan perwujudan filosofi Pohon Kehidupan (Batang Garing) dalam kepercayaan suku Dayak Kaharingan. 

     


                                         

Comments